Logam Mulia Retro atau yang kerap disebut dengan istilah Emas Retro, merupakan logam mulia yang sama-sama diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Akan tetapi, logam mulia yang satu ini merupakan keluaran lawas yang terakhir kali diproduksi pada 2018.
Satu ciri khas Emas Retro adalah pembungkusnya yang terbuat dari plastik mika tebal. Emas yang satu ini bisa langsung digenggam lantaran plastiknya bisa dibuka-tutup.
Seperti diketahui, harga jual Emas Retro juga dibanderol lebih murah ketimbang emas keluaran terbaru, atau yang kerap disebut dengan istilah Emas Certi.
Adapun cara mengukur keuntungan investasi emas adalah lewat perbandingan harga beli dan buybacknya. Ketika selisih harga beli dan buybacknya cukup tinggi, maka bisa dikatakan semakin lama juga Anda balik modal atau untung dari investasi tersebut.
Lantas apakah Emas Retro yang harganya paling murah bisa dikatakan cepat balik modal? Berikut adalah ulasannya.
Tabel: Tim Riset CNBC, Data: Galeri24
Berdasarkan data yang dihimpun CNBC Indonesia Research di situs Galeri 24, nilai spread (selisih harga beli dan buyback) Emas Retro lebih kecil ketimbang Emas Antam keluaran terbaru. Namun masih lebih tinggi ketimbang emas dari Galeri 24, yang tidak lain adalah anak usaha dari PT Pegadaian Persero.
Adapun hal yang membuat nilai spread Emas Antam terbaru menjadi tinggi adalah harga beli yang juga tinggi. Sangat disarankan bagi Anda yang tertarik membeli Logam Mulia Antam keluaran terbaru untuk membelinya di Butik Emas Antam saja, ketimbang di Galeri 24.
Seperti yang tercantum di situsĀ Logammulia.com, harga dasar emas Antam keluaran terbaru dijual sama dengan harga Emas Retro di Galeri 24.
Sementara itu untuk Emas Retro, Butik Emas Pegadaian juga menjual di harga yang lebih murah yaitu, Rp 1.059.000 untuk ukuran 1 gram. Tentunya, dengan perbandingan harga tersebut, harga Emas Retro pun masih berada di atas harga 1 gram Emas Pegadaian atau Galeri 24.