Fakta Terbaru Varian Baru Covid yang Menyebar di Singapura

Pemeriksaan test PCR Covid-19 di salah satu Lab test Covid-19 di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (16/6/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Varian baru Covid-19 ditemukan dan menjadi paling dominan di Singapura belakangan ini dengan 54% kasus per awal bulan ini. Bahkan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyebutnya melampaui BA.2.7.5 dan BA.5.

Meski begitu, menurut presiden Asia Pcific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah, varian itu tidak berdampak pada perawatan kesehatan.

“Saya pikir kita harus terus melakukan apa yang dilakukan sekarang. Fokus pada langkah-langkah dasar masyarakat dan pastikan mereka yang sakit mendapatkan apa yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Berikut ini beberapa fakta mengenai XBB, dirangkum dari Today Online, Rabu (19/10/2022).Subvarian Omicron BA.2

XBB atau BA.2.10 adalah evolusi dari strain sub-varian BA.2 omicron. Tambyah menjelaskan varian tersebut adalah rangkaian varian yang muncul pada negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.

Sebastian Maurer-Stroh, direktur Institut Bioinformatika AStar menjelaskan XBB bukanlah nama resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penamannya digunakan oleh para peneliti serta lembaga kesehatan masyarakat saat membahas varian yang muncul sebelum berkembang menjadi angka relevan pada global.

“X di sini adalah singkatan dari rekombinan [salah satu variasi yang diamati untuk virus] dan BB untuk tampilan kronologis,” jelasnya.

Menyebar dengan cepat

Pertanyaan berikutnya saat varian lain muncul adalah seberapa berbahayanya? Menurut para ahli, XBB lebih menular dari strain Covid-19 sebelumnya. Kemungkinan ini terjadi akibat jumlah infeksi yang meningkat cukup signifikan selama beberapa minggu terakhir, ungkap Tambyah.

Keberadaan XBB saat ini di Singapura telah mengalahkan jenis lainnya. Seperti saat Omicron menyebar dan menggantikan varian Delta, “tapi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat,” jelas pakar penyakit menular dari Klinik Rophi, Leong Hoe Nam.

Para ahli sepakat XBB tidak membuat pasien lebih parah dari sebelumnya. Meskipun angka kasus rawa inap memang mengalami kenaikan.

“Sejauh ini nampaknya tidak mengarah pada hasil yang buruk. Jumlah rawat inap perlahan naik, seperti yang diharapkan dengan lebih banyak kasus, namun sejauh ini pertumbuhan hasil yang parah tampaknya lebih lambat dari pertumbuhan kasus,” kata Cook.

Vaksin bivalen

Cook menjelaskan bagi orang yang belum memperbarui vaksin pada kelompok usianya bisa mendapatkan vaksin Bivalen. Dia mengecualikan bagi mereka yang baru pulih dari infeksi Covid-19 karena sudah memiliki kekebalan sendiri.

Tambyah menambahkan varian XBB sepertinya bisa menghindari pelindungan vaksin, termasuk vaksin yang menargetkan varian BA.1. Menurutnya wajar untuk mendapatkan vaksin baru sebagai dosis booster, sebab bukan tak mungkin varian yang muncul berikutnya dari BA.1.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*