Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 5.000, Jadi Segini NIh!

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Harga emas Antam mengalami peningkatan pada hari Selasa (4/4/23) seiring dengan naiknya harga emas global karena pelaku pasar mulai khawatir dengan dampak lanjutan dari keputusan OPEC+ yang memangkas produksi.

Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram menguat sebesar Rp. 5.000 menjadi Rp. 1.073.000 per batang.

Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam meningkat dan ditetapkan sebesar Rp 960 ribu per gram, juga naik Rp 5.000 dari perdagangan sebelumnya.

Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.

Kenaikan harga emas antam mengekor kinerja positif emas dunia. Pada penutupan perdagangan Senin (3/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.984, 11 per troy ons. Harga sang logam mulia melesat 0,83%.

Pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh keputusan Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ yang memangkas produksi

Seperti diketahui,Arab Saudi dan produsen minyak yang tergabung dalam OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi minyak pada Minggu (3/4/2023). Yang mengejutkan, pemangkasan akan menembus 1,16 juta barel per hari.

Kelompok berdalih itu merupakan langkah “pencegahan” untuk menstabilkan pasar. Pemangkasan inidi luar pemotongan produksi yang dilakukan Rusia 500.000 barel per hari.

Semula, keputusan OPEC+ ini disambut negatif pelaku pasar emas. Pasalnya, pemangkasan produksi minyak akan membuat inflasi AS melonjak sehingga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sulit melunak.

Namun, hanya berselang sehari, kekhawatiran tersebut berpindah ke hal lain.

Pelaku pasar melihat pemangkasan produksi bisa membawa persoalan lebih jauh yakni lesunya ekonomi global dan lonjakan inflasi global.

Emas pun lebih dilihat sebagai aset hedging untuk inflasi sehingga permintaannya kembali naik.Pemangkasan produksi minyak juga membuat dolar AS terkapar sehingga menguntungkan emas.

Dolar AS yang melemah membuat emas lebih terjangkau untuk investasi sehingga permintaannya naik.

Indeks dolar ditutup di posisi 102,09 kemarin yang merupakan posisi terendahnya sejak 2 Februari 2022 atau sebulan terakhir.

“Pasar global sangat terkejut oleh banyaknya peristiwa atau kebijakan besar. Hal ini membuat investor nervous,” tutur analis OANDA Edward Moya, dikutipReuters.

Moya menyebut peristiwa besar tersebut termasuk kolapsnya bank-bank di AS serta keputusan OPEC+.

Analis City Index Matt Simpson menjelaskan dolar AS jatuh karena keputusan OPEC+ dan ini sangat menguntungkan emas.Namun, dia mengingatkan jika harga emas masih rawan jatuh.

“Emas sangat rentan turun ke bawah US$ 1.900 karena masih ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga,” ujar Simpson.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*