Makin Panas! Giliran Australia ‘Serang’ Prancis, Kenapa?

People walk along the top of the Sydney Harbour Bridge where a French flag, left, is flying alongside an Australian flag in Sydney, Sunday, Nov. 15, 2015. Australian Prime Minister Malcolm Turnbull extended Australia's deep sympathy to the people of France.

Konflik antara Prancis dan Australia mengenai kesepakatan kapal selam nuklir telah memasuki babak baru. Terbaru, media Australia merilis sebuah pesan yang dibocorkan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengenai percakapannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron .

Mengutip CNBC International, dalam kesepakatan AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat (AS), Negeri Kangguru lebih memilih untuk mengembangkan kapal nuklirnya dengan AS. Ini membuat proyek kapal selam yang sebelumnya digarap oleh Prancis harus dibatalkan.

Di dalam percakapan itu, Morrison mengatakan bahwa sebenarnya Australia telah mencoba untuk menghubungi Paris mengenai pembatalan proyek ini. Canberra tidak berniat untuk membatalkan kesepakatan tersebut tanpa memberitahukan Prancis.

Namun Morrison menjelaskan bahwa dua hari sebelum aliansi militer AUKUS diumumkan, ia berusaha untuk menghubungi Macron. Tetapi, Macron membalas dengan SMS yang mengatakan ia tidak bersedia untuk menerima telepon sambil berandai mengenai kesepakatan kapal selam.

“Haruskah saya mengharapkan kabar baik atau buruk untuk ambisi kapal selam bersama kita?” lapor surat kabar The Australian, Selasa (2/11/2021).

Seorang jurnalis bertanya mengapa Morrison memutuskan untuk membocorkan pesan teks ini. Morrison tidak menjelaskan alasannya secara rinci.

“Kami dihubungi ketika kami mencoba untuk mengatur … panggilan dan ia (Macron) menjelaskan bahwa ia khawatir bahwa ini akan menjadi panggilan telepon yang dapat mengakibatkan keputusan Australia untuk tidak melanjutkan kontrak,” kata Morrison.

Para pejabat Prancis mengatakan pemerintah mereka telah ditikung oleh pembatalan kontrak ini. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian bahkan menggambarkannya sebagai “tikaman dari belakang.” Bahkan, Le Drian sempat menyebut AS dan Australia melakukan kebohongan.

Morrison mengatakan tuduhan tersebut adalah cercaan terhadap Australia meski sebagian besar pengamat melihatnya sebagai penghinaan pribadi terhadap Morrison.

“Saya tidak ingin mempersonalisasi ini, tidak ada unsur itu dari sudut pandang saya,” kata Morrison.

Sementara itu, aliansi militer AUKUS ini terbentuk saat ketegangan di Laut China Selatan (LCS) mulai meningkat.China mulai ekspansif dengan klaimnya di lautan itu dan membuat aturan maritim baru yang mengharuskan kapal-kapal khusus melapor ketika melewati perairan kaya itu.

Ini membuat sejumlah negara tegang di Asia Tenggara. Seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, termasuk RI soal Natuna Utara. Washington sendiri memberikan dukungan kepada negara-negara yang menentang klaim Beijing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*