Bisnis broadband di Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan tingkat adopsi home broadband atau koneksi internet rumahan. Di mana saat ini penetrasi home broadband di Indonesia baru menyentuh 15%, sedangkan rata-rata negara di dunia sudah mencapai 40%.
Namun rupanya, https://sukseskas138.com/ tantangan tersebut justru membuka peluang tersendiri bagi para pelaku industri di bidang ini. Pasalnya gap adopsi internet rumahan ini memiliki potensi besar untuk digarap, apalagi faktor yang menyebabkan rendahnya penetrasi home broadband adalah karena layanan ini yang belum terjangkau.
Adapun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) termasuk salah satu pelaku industri telekomunikasi yang melihat potensi tersebut. Sebagai penyedia layanan telekomunikasi, Telkom telah melakukan transformasi demi menyediakan internet broadband yang lebih terjangkau.
Direktur keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi, menyebut salah satu inovasi yang dilakukan, yakni transformasi pertama tentang fixed mobile convergence (FMC). Mengenai transformasi ini, Telkom dan Telkomsel pun telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel beberapa waktu lalu.
Isi CSA tersebut meliputi pengintegrasian Indihome, yang divaluasi senilai Rp 58,3 triliun ke dalam Telkomsel. Kemudian, Telkomsel akan menerbitkan saham baru bagi Telkom.
Bersamaan dengan integrasi ini, Singtel sepakat untuk menggunakan haknya mengambil 0,5% saham baru di Telkomsel senilai Rp 2,7 triliun.
“Sektor konsumer akan kami satukan di Telkomsel. Jadi, IndiHome akan kami merge dengan Telkomsel. Ini membuat seamless experience pada customer di mana pun mereka berada dengan teknologi yang kami gunakan,” jelas Heri kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Dia menjelaskan penggabungan bisnis semacam ini kerap dilakukan perusahaan telekomunikasi terbesar dunia. Menurutnya, hampir semuanya menggabungkan bisnis fix broadband dan mobile broadband sebab penggabungan kedua bisnis akan menghasilkan keuntungan dalam beberapa hal.
Untuk Telkom, keuntungan transformasi FMC adalah akan menghasilkan efisiensi dari sisi capital expenditures atau belanja modal. Selain itu, kedua bisnis tersebut saling menggantikan, di mana banyak konsumen akan menggunakan mobile Telkomsel di luar rumah dan menggunakan fix lewat wifi Indihome di dalam rumah.
Keuntungan berikutnya adalah penambahan kemampuan Telkom untuk menjajaki lebih banyak pelanggan yang selama ini belum terlayani. Indonesia sendiri memiliki 60-70 juta rumah tangga.
Menurutnya, yang mungkin affordable mampu membeli layanan household broadband hanya 25-30 juta rumah tangga.
“Dengan itu kalau kami bisa lakukan efisiensi banyak di capex, opex, dan lain-lain, kami bisa memberikan penetrasi yang affordable bagi masyarakat. Ini membuat negara kita menjadi kompetitif. Ini satu yang kita lakukan,” terang dia.
Secara terpisah VP Marketing Management Telkom Indonesia Tbk Edie Kurniawan mengatakan selama ini konsumen yang terlayani internet rumahan hanya sebanyak 10-11 juta rumah tangga. Artinya, masih ada lebih dari 10-15 juta calon pelanggan yang tidak terlayani.
Untuk itu, penting bagi Telkom untuk memastikan bisa melayani dengan teknologi, pelayanan, dan harga yang tepat.
“IndiHome juga menargetkan layanan fixed broadband bisa mencapai 10,2 juta pelanggan tahun ini. Perusahaan menargetkan jumlah pelanggan bisa bertambah 600 ribu hingga 1 juta pelanggan di 2023,” kata dia.
Diketahui saat ini total pelanggan IndiHome telah mencapai 9,2 juta, dan akan terus meningkat seiring tingginya minat pada fixed broadband. Dia pun optimistis penambahan lebih dari 1 juta pelanggan bisa tercapai.
Dia menyebutkan meski pandemi Covid-19 telah lewat, jumlah penambahan pelanggan fixed broadband trennya terus bertambah. Dari sebanyak 3.500 pelanggan per hari, menjadi 4.700 per hari.
“Salah satu fokus IndiHome adalah pemerataan akses internet yang menyeluruh. Karena itu pembangunan jaringan ke daerah menjadi salah satu fokus utama. Hingga penghujung 2022, IndiHome telah menjangkau 499 dari 514 kota/kabupaten. Dengan ini penetrasi layanan IndiHome secara nasional telah mencapai 97%,” pungkas dia.